Sabtu, 03 Desember 2011

Summary Paper : ASE

AKUNTANSI SOSIAL EKONOMI DAN AKUNTANSI ISLAM
Sofyan S. Harahap
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti

        A. PENDAHULUAN
Konsep Akuntansi Sosial Ekonomi muncul karena ketidakmampuan konsep akuntansi sekarang terhadap kebutuhan masyarakat akan situasi yang aman, berkeadilan, serta alam yang lestari dan terpelihara.

         B.  AKUNTASI SOSIAL EKONOMI (ASE)
o    Definisi
Menurut Belkaoui (1984), ASE berfungsi sebagai social report tentang sejauh mana unit organisasi, negara dan dunia memberikan kontribusi yang positif dan negatif terhadap kualitas hidup manusia.
Linowes (Belkaoui, 1984:6) mendefinisikan ASE sebagai suatu penerapan akuntansi dibidang ilmu sosial termasuk dibidang sosiologi, politik ekonomi.  Sedangkan Sybil Mobly memberi arti ASE sebagai alat menyusun, mengukur dan menganalisis akibat sosial dan ekonomi dari perilaku perusahaan dan pemerintah.
Akuntasnsi konvensional hanya mencatat transaksi yang bersifat timbal balik. Sedangkan transaksi yang bersifat tidak timbal balik seperti kerusakan lingkungan akibat kegiatan perusahaan, polusi dan hal-hal positif akibat eksistensi perusahaan tidak dicatat dalam laporan keuangan.
Akuntansi kapitalis hanya bertujuan untuk memberikan informasi relevan dalam pengambilan keputusan kepada kapitalis atau investor. Akuntansi kapitalis dalam arti yang sebenarnya hanya memperhatikan kepentingan kapitalis yaitu informasi mengenai laba perusahaan tanpa memperhatikan dampak perusahaan terhadap sosial, lingkungan, keadilan dan etika apalagi terhadap akhirat.

o    Faktor Penyebab Munculnya ASE
Kemajuan dibidang ilmu pengetahuan ekonomi, keuangan dan akuntansi menghasilkan model seperti ROI, ROE, EPS yang mendukung eksploitasi sumber alam dan masyarakat untuk kemajuan perusahaan. Pemilik modal terlalu dominan yang hanya memikirkan kepentinganya tanpa memiliki tanggungjawab kepada komunitas dan lingkungan.
Marxis mengkritik sistem ekonomi kapitalis adalah irrasional, memiliki kontradiksi internal, dan mengeksploitasi manusia lain. Para ahli ekonomi islam mengkritik ekonomi kapitalis karena :
1.       Menghasilkan distribusi pendapatan yang tidak adil.
2.       Distribusi sumber ekonomi yang salah.
3.       Pertumbuhan ekonomi menghasilkan biaya sosial.
4.       Kapitalisme tidak bisa menyelesaikan diskriminasi dan militerisme.
5.       Ekonomi hanya memelihara negara kaya dan mengabaikan negara miskin.
6.       Mengaburkan fungsi manusia bahkan alam.

Menurut Belkaoui (1984) beberapa faktor pendorong munculnya ASE :
a.        Adanya kesadaran dan komitmen terhadap kesejahteraan sosial.
b.       Adanya paradigma kesadaran lingkungan.
c.        Munculnya perspektif ecosystem, dimana sistem global tidak bisa berjalan sendiri tanpa memperhatikan sistem lain.
d.       Munculnya perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi terhadap kepentingan sosial.

o    Perkembangan Akuntansi Sosial Ekonomi
AW Clausen (Harahap, 1993) menyadarkan perlunya alat ukur kualitas hidup yang pada akhirnya masuk ke wilayah akuntansi sosial ekonomi. Pada tahun 1960an muncul beberapa pengembangan indikator sosial, akuntansi sosial, akuntansi sosial, pengukuran kuallitas hidup, monitoring perubahan sosial dan pelaporan sosial. PSAK No. 1 revisi 1998 paragraf ke 9 disebutkan :
Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai  lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement) khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok penggunaan laporan yang memegang peranan penting”.

o    Bentuk Laporan ASE
 Berikut Contoh pelaporan ASE




PT EZLY BAZLIYAH
Laporan Kegiatan Sosial Ekonomi
31 Desember 1993 (dalam ribuan)

I
Kaitan dengan Masyarakat

A
Perbaikan :

1
Pelatihan Orang Cacat
IDR 20,000
2
Sumba Pendidikan pada Lembaga Pendidikan
IDR 8,000
3
Biaya Extra karena Merekrut Minoritas
IDR 10,000
4
Biaya Penitipan Bayi
IDR 22,000



Total Perbaikan
IDR 60,000
B
Kerusakan :

Penundaan Pemasangan  alat Pengaman
-IDR 28,000



Perbaikan (bersih) untuk masyarakat (I)
IDR 32,000



II
Kaitan dengan lingkungan

A
Perbaikan :

1
Reklamasi lahan dan pembuatan taman
IDR 140,000
2
Biaya pemasangan kontrol polusi
IDR 8,000
3
Biaya pematian racun limbah
IDR 18,000



Total Perbaikan
IDR 166,000



B
Kerusakan :

1
Biaya yang akan dikeluarkan untuk reklamasi pertambangan
IDR 160,000
2
Taksiran biaya pemasangan penetralan racun air
IDR 200,000



Total Kerusakan
IDR 360,000



C
Defisit (II)
-IDR 194,000



III
Kaitan dengan produk :

A
Perbaikan :

1
Gaji eksekutif sewaktu melayani Komisi Pelayanan Produk
IDR 50,000
2
Biaya pengganti cat beracun
IDR 18,000



Total Perbaikan
IDR 68,000



B
Kerusakan :

1
Pemasangan alat pengaman produksi
IDR 44,000



C
Net Perbaikan (III)
IDR 24,000



Total Socio Economic Defisit 1993 (I+II+III)
-IDR 138,000
Saldo komulatif net perbaikan 31/12/1993
IDR 498,000
Saldo komulatif net perbaikan 1/1/1993
IDR 360,000

Dalam pelaksanaan ASE masih banyak kendalan dan keterbatasan terutama dalam hal pengukuran dan pelaporan. Dimata islam aspek sosial dalam laporan keuangan bukan hanya berdimensi dunia tetapi juga berdimensi akhirat bahkan memperhatikan tanggungjawabannya kepada komunitas, sosial makhluk alam lainnya serta Allah SWT. Oleh  karena itu pengungkapannya harus berbeda dengan akuntansi kapitalis.

      C. AKUNTANSI ISLAM
Akuntansi Islam hakekatnya adalah penggunaan akuntansi dalam menjalankan syariat Islam.  Akuntansi islam harus ikut serta menegakkan syariat Islam di berbagai aspek bukan saja bidang ibadah ritual, tetapi disegala bidanng termasuk jenis produk, kegiatan perusahaan, sistem penggajian, sistem cuti, keadilan dalam sistem remunerasi dan promosi, transaksi perusahaan dan sebagainya. Shahata (Harahap, 1997:272) misalnya mendefinisikan akuntansi Islam sebagai berikut :
Postulat, standar, penjelasan dan prinsip akuntansi yang menggambarkan semua hal,,,sehingga akkuntansi Islamm secara teoritis memiliki konsep, prinsip, dan tujuan Islam juga. Semua ini secara serentak berjalan bersama bidang ekonomi,sosial, politik, ideologi, etika, kehidupan, keadilan dan hukum Islam. Akuntansi dan bidang lain itu satu paket dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain”.
  
Hayashi (1989) akuntansi dalam bahasa Arab disebut Muhasabah terdapat 48 kali disebut dalam Alquran. Kata muhasabah memiliki minimal 8 pengertian yaitu :
1.       Yahsaba berarti menghitung atau mengukur.
2.       Pencatatan dan perhitungan secara terus menerus.
3.       Selesaikan tanggungjawab.
4.       Supaya bersifat netral.
5.       Tahasaba berati menjaga.
6.       Mencoba mendapatkan.
7.       Mengharapkan pahal diakhirat.
8.       Menjadikan perhatian atau mempertanggungjawabkan.

         D. FUNGSI MUHTASIB DAN SIFAT PELAPORAN SOSIAL EKONOMI
Beberapa tugas Lembaga Muhtasib adalah (Harahap, 1992) :
1.       Mengatur agar muslim melaksanakan shalat 5  waktu sesuai waktunya.
2.       Menegakkan syariat.
3.       Memastikan masyarakat mendapatkan hak atas timbangan dari ukuran yang benar.
4.       Mengecek kecurangan bisnis.
5.       Mengaudit kontrak yang tidak benar.
6.       Menjaga terlaksananya pasar bebas.
7.       Mencegah penimbunan barang kebutuhan masyarakat.
8.       Memastikan berlakunya harga yang wajar.

Menurut Haniffa (2002) tujuan Social Reporting dalam perspektif Islam adalah :
o    Menunjukkan akuntabilitas kepada Tuhan dan masyarakat.
o    Meningkatkan transparansi kegiatan bisnis dengan menyajikan informasi yang relevan dengan memperhatikan kebutuhan spritual investor Muslim dalam pengambilan keputusan.

Tema, Etika da Isi dari Laporan Sosial Ekonomi Menurut Perspetif Islam
Tema
Etika
Isi Informasi

Keuangan dan Investasi
Tauhid, Halal, Haram, Kewajiban
Kegiatan Riba, Gharar, Pembagian Laba, Perhitungan dan pembayaran Zakat


Produk
Tauhid, Halal, Haram
Sifat Produk/jasa, Kegiatan/proses produksi

Kepegawaian
Tauhid, Adil, Amanah
Tingkat upah, sifat pekerjaan, ijin ibadah, libur, cuti, jam kerja, pendidikan dan peatihan, kesempatan yang sama


Masyarakat
Tauhid, Ummat, Amanah, Adil
Infaq  dan sedekah: jumlah dan penerima, wakaf : jenis dan nilai, Pembiayaan Kebajikan :umlah dan penerima


Lingkungan
Tauhid, Khilafah, Keseimbangan, Akhirat, I'tidal Israf
Penggunaan resourse : penjelasan dan jumlah yang dipakai, Konservasi lingkungan : penjelasan dan jumlah




      E. AKUNTANSI SOSIAL EKONOMI ISLAM DALAM KONTEKS KEKINIAN
Akuntansi Islam dalam situasi saat ini seharusnya mampu menjawab kelemahan akuntansi kapitalis karena dasar filosofinya bertolak belakang dengan sistem nilai Islam. Sistem nilai akuntansi Islam tidak hanya mengukur aspek moneter tetapi juga non ekonomi.
Akuntansi Islam harus dibedakan praktek dan teori. Yang berarti kita tidak memaksakan akuntansi Islam pada era Islam diterapkan pada era kapitalisme. Penerapan akuntansi Islam diasumsikan melalui proses perjalanan panjang dari proses awal sampai pada situasi menuju dan sampai pada penerapan akuntansi dalam nilai Islam.
Oleh karena itu akuntansi Islam terpaksa mengadopsi dari akuntansi kapitalis yang dikonversi dengan teknik dan prinsip nilai Islam. Dalam konteks kekinian respon kita terhadap ASE adalah menerima dan mendorong untuk diterapkan sehingga pada suatu saat disadari keterbatasan akuntansi kapitalis dan pada akhirnya kita menerapkan akuntansi Islam secara menyeluruh dan terpadu. Konsep ASE bisa dijadikan dasar untuk memperkaya cakupan, pengukuran dan pelaporan akuntansi Islam.


 F. AGENDA MASA DEPAN
Saat ini konsep ekonomi kita dihadapkan pada pilihan kapitalisme dan Islam. Dalam situasi ini umat Islam harus cerdas memainkan peranannya terutama dalam menjelaskan berbagai konsep, tata, orde atau sistem nilai yang dimilikinya untuk menjawab berbagai tantangan masyarakat dunia yang semakin kompleks. ASE merupakan salah satu contoh keterbatasan akuntansi kapitalis dalam menjawab tuntutan masyarakat akan kualitas hidupnya. Melalui penelitian, publikasi, diskusi ilmiah dan seminar gab tersebut bisa kita atasi bukan dengan melakukan tindakan pengrusakan, karena Allah tidak menyukai kerusakan (QS Al-Baqarah:205).
Akuntansi Islam masih berproses menuju Akuntansi Islam yang sebenarnya yang berfungsi membantu penegakan syariah. Akuntansi Islam kotemporer harus lebih cepat melakukan pembenahan sehingga paradigma kapitalis secepatnya dikonversi ke sistem nilai Islam. Sistem ekonomi dan manajemen yang Islami merupakan persyaratan utama untuk melakukan konversi ini.

       G.   PENUTUP
ASE merupakan tuntutan masyarakat akan kualitas hidup yang lebih baik. ASE selama ini tidak tercakup dalam akuntansi kapitalis karena di luar cakupan  “reciprocal transaction”. Dalam kontek Islam ASE sangat relevan karena mencakup aspek moneter dan non moneter. Akuntansi Islam harus bisa mencakup aspek sosial, etika, keadilan, lingkungan bahkan ketentuan lain yang diwajibkan oleh Allah SWT termasuk dimensi akhirat. Akuntansi Islam membantu manusia membawa keselamatan semua pihak di dunia dan akhirat, hal ini dapat dicapai melalui penyesuaian diri dengan syariat Islam. Konsep akuntansi Islam, akuntansi sosial ekonomi, akuntansi nilai tambah, akuntansi kepegawaian, akuntansi lingkungan merupakan bagian implisit dari akuntansi Islam.
Dalam konteks kekinian akuntansi Islam harus mampu menyesuasikan diri untuk kepentingan strategi dan taktik. Akuntansi Islam dapat menerima ASE, jika mungkin mengadopsinya sebagai bagian dari sistem pelaporan akuntansi Islam sebagaimana konsep akuntansi SDM, pelaporan kepegawaian, akuntansi nilai tambah. Selama ini akuntansi Islam khususnya yang diterapkan di perbankan belum banyak memberikan pedoman dan arahan kecuali hanya mengutip konsep dan sistem nilai kapitalisme dalam pelaporan akuntansinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar